Kamis, 16 Mei 2013

Aspal Lapen ( Lapis Penetrasi )

LAPIS PENETRASI MACADAM ( LAPEN )



LAPIS PENETRASI MAKADAM (LAPEN)

  1. A.    Definisi
Lapisan Penetrasi Macadam (lapen), merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan cara disemprotkan di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Di atas lapen ini biasanya diberi laburan aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan bervariasi dari 4-10 cm. (Sukirman,1999)

  1. B.     Bahan
    1. Agregat
      1. Agregat terdiri dari batu pecah berupa agregat kunci dan agregat penutup yang bersih, keras dengan kualitas seragam dan bebas dari kotoran lempung, bahan-bahan tumbuh-tumbuhan atau bahan lainnya yang harus dibuang.
      2. Batas perbedaan agregat
  • Agregat kasar berupa lapisan utama yang berada dalam batas-batas agregat ukuran nominal 2,5 cm – 6,25 cm yang tergantung kepada ketebalan lapisan dengan ukuran lebih /3 cm tebal rencana.
  • Agregat kunci untuk lapisan utama harus lolos saringan 25 mm tetap tidak boleh lebih dari 5% akan lolos dari saringan 9,5 mm.
  1. Gradasi agregat
Ukuran Ayakan
% Berat Yang Lolos
Tebal Lapisan (cm)
ASTM
(mm)
7-10
5-8
4-5
Agegat Pokok :
3”
2½”
2”
1½”
1”
¾”
75
63
50
38
25
19

100
90 – 100
35 – 70
0 – 15
0 – 5
-


100
95 – 100
35 – 70
0 – 15
0 – 5



100
95 – 100
-
0 – 5

Agregat Pengunci :
1”
¾”
3/8”

25
19
9,5

100
95 – 100
0 – 5

100
95 – 100
0 – 5

0 – 5
95 – 100
100


  1. Bahan Pengikat (Aspal)
  • Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70 yang memenuhi AASHTO M20.
  • Aspal emulsi CRS1 atau CRS2 yang memenuhi ketentuan Pd S-01-1995-03 (AASHTO M208) atau RS1 atau RS2 yang memenuhi ketentuan AASHTO M140.
  • Aspal cair penguapan cepat (rapid curing) jenis RC250 atau RC800 yang memenuhi ketentuan Pd S-03-1995-03, atau aspal cair penguapan sedang (medium curing) jenis MC250 atau MC800 yang memenuhi ketentuan Pd S-02-1995-03.
  1. Syarat-Syarat Kualitas Agregat
Agregat yang digunakan untuk lapis permukaan penetrasi macadam harus mematuhi syarat kualitas berikut.
                      
URAIAN
BATANG BESI
1. Kehilangan berat karena abrasi 500
2. Indeks serpihan (brithish standart)
3. Penahanan aspal setelah pelapisan dan
pengelupasan
Maksimum 40%
Maksimum 25%
Minimum 95%

  1. C.    Peralatan pelaksanaan
    1. Penumpukan Bahan
  • Dump truck
  • Loader
  1. Di lapangan
    1. Mekanis
  • Penggilas tandem 6-8 ton atau penggilas beroda tiga 6-8 ton
  • Penggilas beroda karet 10-12 ton bila diperlukan
  • Hand sprayer
  • Truk penebar agregat
  1. Manual
  • Penyapu, sikat, karung, keranjang, kaleng aspal, sekop, gerobak dorong, dan peralatan kecil lainnya.
  • Ketel aspal
  • Penggilas seperti cara mekanis

  1. D.    Pelaksanaan
    1. Persiapan Lapangan
Penetrasi macadam akan dipasang diatas pondasi yang telah dibangun diatas
permukaan dengan lapis penutup yang akan meliputi:
  1. Diletakkan diatas permukaan lapis penutup yang ada permukaan tersebut harus dilapisi aspal pelekat pada suatu tingkat pemakaian tidak melebihi 0,51/m2.
  2. Permukaan perkerasan harus kering dan bebas dari batu-batu lepas atau suatu bahan lain yang harus dibuang.
  3. Sebelum pemasangan agregat kasar dan agregat kunci harus ditumpuk secara terpisah dilapangan untuk mencegah pencampuran dan harus selalu bersih.
  4. Penghamparan dan Pemadatan
    1. Metode mekanis
      1. Penghamparan dan pemadatan agregat pokok
Truk penebar agregat harus dijalankan dengan kecepatan sedemikiansehingga kuantitas agregatadalah seperti yang disyaratkan dan diperoleh permukaan yang rata.
Pemadatan awal harus menggunakan alat pemadat6-8 ton yang bergerak dengan kecepatan kurang dari 3 km/jam. Pemadatan dilakukan dalam arah memanjang, dimulai dari tepi luar hamparan dan dijalankan menuju ke sumbu jalan. Lintasan penggilasan harus tumpang tindih(overlap) paling sedikit setengah lebar alat pemadat. Pemadatan harus dilakukan sampai memperoleh permukaan yang rata dan stabil (minimum 6 lintasan).
  1. Penyemprotan Aspal
Temperatur aspal dalam distributor harus dijaga pada temperature yang disyaratkan untuk jenis aspal yang disyaratkan.
Temperatur Penyemprotan Aspal
Jenis Aspal
Temperatur Penyemprotan (oC)
60/70 Pen
165-175
80/100 Pen
155-165
Emulsi
Kamar, atau sebagaimana petunjuk pabrik
Aspal cair RC/MC 250
80-90
Aspal cair RC/MC 800
105-115

  1. Penebaran dan pemadatan agregat pengunci
Segera setelah penyemprotan aspal, agregat pengunci harus ditebarkan pada takaran yang disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga tidak ada roda yang melintasi lokasi yang belum tertutup bahan aspal. Takaran penebaran harus sedemikian hingga, setelah pemadatan, rongga-rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan agregatpokok masih nampak.
Pemadatan agregat pengunci harus dimulai segera setelah penebaran agregat pengunci. Dengan cara yang sama seperti yang telah diuraikan diatas. Jika diperlukan, tambahan agregat pengunci harus ditambahkan dalam jumlah kecil dan disapu perlahan-lahan diatas permukaan selama pemadatan. Pemadatan harus dilanjutkan sampai agregat pengunci tertanam dan terkunci penuh dalam lapisan dibawahnya.
  1. Metode Manual
    1. Penghamparan dan pemadatan agregat pokok
Jumlah agregat yang ditebar d atas permukaan yang telah disiapkan harus sebagaimana yang disyaratkan. Kerataan permukaan dapat diperoleh dengan ketrampilan penebaran dan menggunakan perkakas tanganseperti penggaru.
Pemadatan dilaksanakan seperti pada metode mekanis.
  1. Penyemprotan aspal
Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyemprot tangan (hand sprayer) dengan temperatu aspal seperti yang disebutkan diatas. Takaran penggunaan aspal harus serata mungkin pada takaran yang direncanakan.
  1. Penebaran dan pemadatan agregat pengunci
Penebaran dan pemadatan agregat pengunci dilaksanakan dengan cara yang sama dengan agregat pokok.

  1. E.     Kontrol Kualitas dan Pengujian Di Lapangan
Kontrol kualitas harus memenuhi ketentuan di bawah ini :
  1. Penyimpanan tiap fraksi agregat harus terpisah untuk menghindari tercampurnya agregat, dan harus dijaga kebersihannya dari benda asing.
  2. Penyimpanan aspal dalam drum harus dengan cara tertentu agar tidak terjadi kebocoran atau kemasukan air.
  3. Suhu pemanasan aspal harus sesuai dengan yang ditunjukkan pada tabel.
Jenis Aspal
Temperatur Penyemprotan (oC)
60/70 Pen
165-175
80/100 Pen
155-165
Emulsi
Kamar, atau sebagaimana petunjuk pabrik
Aspal cair RC/MC 250
80-90
Aspal cair RC/MC 800
105-115

  1. Tebal Lapisan
Tebal padat untuk lapisan penetrasi macadam harus berada di dalam toleransi 1 cm.
  1. Kerataan permukaan sewaktu pemadatan.
Kerataan harus diukur dengan menggunakan mistar lurus yang panjangnya 3 meter. Punggung jalan yang ambles tidak melebihi 8mm.
  1. Sambungan memanjang dan melintang harus diperiksa dengan cermat.
 
DAFTAR PUSTAKA

Unites Nation Development Program. 2007. Rencana Kerja dan Syarat. Banda Aceh
Div06-LAPEN. 2002. Perkerasan Aspal Seksi 6.6 Lapisan Penetrasi Makadam.
Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan raya. Bandung : Nova.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More